25 Jun 2009

22 Juni 2009

Fiuh...hari terakhir di malang...,,,...,,,,,,...............,,,,,,,,...........,,,,,,,,,,.........,,,,,
Capek. Itu yang kurasakan sepanjang jalan pulang
panas matahari yang membakar di siang bolong makin diperparah dengan ramainya lalu lintas kota. Itu membuat kepalaku berkunang-kunang, menurunkan tingkat mood dalam hati, dan merusak senyum yang ingin ku pertahankan selamanya!!!!

Turun dari land di tengah tengah jalan (ini beneran! Aku turun di tengah, bukan di pinggir jalan!!!!), rasanya seperti ingin pingsan, manusia manusia berelarian, berlalu lalang menutupi pemandangn stasiun...hadhuh....rasanya ingin teriak dan melempar mereka semua dengan ajian kamehameha !!! tapi apa daya, mengingat aku ini manusia nornal di kehidupan nyata....aku hanya bisa manyun sambil ipit-ipit.

Ok...mungkin Tuhan memang ingin menguji kesabaran hambanya yang setia ini (Amien!), tak cukup dengan hasrat ingin m*&%$ ku, dengan tega tulisan jelek itu terpampang di depan jendela pembelian loket! Tertulis 14:00! Bukan!!! Itu bukan jumlah hutangku, bukan juga harga tiket! Tapi itu adalah jam kedatangan kereta jurusan TA!!! Mati kau!!!!! Aku mendongak lemas menatap jam, yes. Jam setengah satu. Dengan jelas aku menghembuskan nafas berat. Huh!

Balik badan, terlihat jalanan yang panas penuh fatamorgana, kalo tetep ngadep depan, bakal menikmati tulisan kurang ajar itu. Serba salah. Dan saudara...kakakku yang dermawan baik hati dan penyabar kemudiaan berkata:
”Gimana lok ke stasiun Blimbing aja?”
”Hmm...?” (aku yang bego baru denger ada stasiun bermarga buah)
”Tapi ahrus naek land lagi? Gimana?”
”Ya...sembranglah. orang aku gak ngerti.”

Dan akhirnya saudara....kami mencegat land lagi di tengah terik matahari yang daritadi berasa pengen nantangin aku. Dan tibalah kami di SB dengan sebelumnya berjalan (lagi) beberapa meter. Astagfirullah....bukan maen ramenya saudara!!!! Kursi penuh, berdiri panas, serba salah lagi!!! Kereta2 jurusan lain silih breganti datang dan pergi, tapi manusia yang berkurang belum juga ada seperempatnya. Kereta datang (akhirnya,,,) dengan tanpa dosa, tunggu apa lagi???!!! serbu!!!!!

Bibubububu...kereta mengesot sepanjang rel
Tibalah di stasiun Malang! Aku bersyukur karena pilihan kakakku tercayang ternyata benar! Manusia yang menunggu kedatangan kereta tanpa dosa ini bejibun gak jelas jumlahnya, mereka berlari, berteriak, berebut dan saling umpat. Suasana pengap dalam kereta langsung menyeruak bersama asap rokok, debu, dan bau yang gak jelas berasal dari percampuran zat apa aja.

Menutup hidung gak guna juga, bukannya ilang, yang ada aku malah bakalan mati deh...penjual, penumpang tak ada yang mengalah. Saling dorong berebut melewati jalan sempit di antara 2 kursi. Ingin rasa mecahin kaca kereta dan berteriak. Tapi aku gak punya cukup duit kalo nanti suruh bayar ganti rugi.

Bibububububububub,,,,,,

kereta terus mengesot pelan melewati perumahan kumuh, perumahan mewah, kota, persawahan, sungai, jembatan, hutan, terowongan, hutan lagi, gunung lagi, sungai lag, dsb. Dst. Memandangi alam yang terpampang sempurna lewat kaca kereta tak pernah membuatku bosan, malah rasa kagum terus memuncak. Rasa kantuk ku tersihir oleh suara aliran sungai yang berlalu, terkadang tanpa sadar aku tersenyum dan menempel lebih dekat ke kaca. Satu persatu kereta berhenti di berbagai stasiun sebelum akhirnya aku mencium lagi aroma kotaku (padahal gak jelas tuh aromanya kayak gimana). Rasanya kangen, padahal cuma 4 hari aku di Malang. Bagaimana nanti kalau aku kuliah di luar kota ya???

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design